Oleh : Desmauli
Lumbanbatu S.Pd
Teknologi bisa menjadi pelayan yang
hebat, namun juga masukan yang mengerikan perkembangan teknologi zaman sekarang
ini sangat pesat dan marak. Terdapat banyak sekali kemudahan melakukan usaha
dengan adanya teknologi telah membuat kita kaya, namun belum jelas apakah
teknologi telah membuat kita bijaksana?
Sekalipun begitu kita tidak dapat
bekerja satu menit pun tanpa teknologi, terutama tanpa komputer. Komputer dan Internet
sudah hadir dan memberi pengaruh besar pada kebudayaan manusia dalam berbagai
hal, seperti dalam dunia pendidikan, percaya bahwa komputer merupakan
penyelamat pendidikan, ini merupakan keadaan yang benar-benar gila.
Inilah indikasi bahwa kebudayaan
kita sudah berlebihan karena menganggap teknologi dapat menguasai seluruh
bentuk kecerdasan sosial, emosional, spiritual dan ekologis. Bagaimana pengaruh
teknologi ini dalam dunia pendidikan? Apa dampak yang ditimbulkan bagi pengguna
teknologi tersebut, bagaimana mengatasinya? Pada era globalisasi ini, kita
tidak akan mungkin terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK). Namun yang terpenting kita dapat memanfaatkannya secara arif
(bijaksana) dan efektif.
Mencari Penyelamat Teknologi
Pengunaan komputer dalam pendidikan
dan pelatihan itu sah-sah saja. Komputer seperti kertas, pensil, buku, video
dan lain-lain akan semakin lazim disebagian lingkungan besar.
Dalam sebagian orang dan beberapa
mata pelajaran, komputer telah terbukti sebagai bantuan belajar yang efektif.
Dan internet betapa mencengangkan serta betapa luar biasanya sebagai sumber
informasi, namun meminta komputer (baik yang lokal maupun di internet) untuk
ambil alih pendidikan dan pelatihan sebagai guru utama sama dengan memintanya
untuk melakukan sesuatu diluar kemampuannya.
Dalam kebanyakan kasus, komputer masa
kini adalah guru pengganti yang payah,
ini disebabkan teknologi komputer kita berkembang sangat pesat. Kita
menggunakan komputer semata-mata untuk membungkus pemahaman kita yang sudah
ketinggalan zaman dengan pemakaian teknologi yang baru dan menyebutnya sebagai
kemajuan. Akan tetapi hanya dengan menerapkan teknologi abad ke-21 pada asumsi
abad ke-19 mengenai pembelajaran, yang kita lakukan dan membiarkan diri kita bertambah bodoh
secara lebih cepat dan lebih efisien. Kini kita lebih mudah membuat orang tidur
melalui teknologi dari pada dengan tangan. Inikah kemajuan?
Batasan Teknologi
Komputer dan Internet memang dapat
memainkan peranan besar dalam pembelajaran jika digunakan secara semestinya. Akan
tetapi, inilah beberapa faktor tambahan yang menjadikan guru mekanis kita ini
tidak dapat dikatakan sebagai guru yang sempurna.
Komputer Cenderung Mengisolasi
Sesuatu usaha pada masa lalu yang
mendukung pembelajaran dengan perantara mesin (mesin pengajar, disket, video,
pelatihan berdasarkan komputer dan sebagaianya) ternyata tidak dapat memenuhi
janji penganjurnya, mengapa? Orang merasa pembelajaran macam ini terlalu
mengisolasi secara sosial.
Komputer Cenderung Membuat Orang Pasif Secara
Fisik
Orang yang menyusun program
pembelajaran berdasarkan teknologi sekarang ini, cenderung masih menganggap
pembelajaran bersifat verbal, linear, rasionalistis dan hanya merupakan kerja
otak. Mereka tampaknya tidak tahu tentang segala penelitian atau peranan tubuh
dalam pembelajaran. Dengan tidak mengajak orang terlibat secara fisik, CRT
(Computer Based Training), pelatihan berdasarkan komputer) dan WBT ( Web Based
Training), pelatihan berdasarkan Internet) hanya memanfaatkan sebagian dari
seluruh sumber daya seseorang.
Komputer Cenderung Hanya Cocok dengan
Satu Gayta Belajar
Sebagian orang memang dapat duduk
dan belajar melalui komputer dengan tenang. Namun kebanyakan orang yang
merupakan pembelajaran kinestetis, bersifat fisik dan nonlinear sering
menganggap bentuk pembelajaran melalui media dengan menganggap dunia maya lebih
penting dari pada dunia nyata.
Mengubah Kepercayaan Anda Mengenai
Pembelajaran
Mengubah
teknologi kita tanpa mengubah kepercayaan kita mengenai pembelajaran akan
mengakibatkan penyia-nyiaan sumber daya yang luar biasa, inilah beberapa
kepercayaan yang telah ketinggalan zaman mengenai pembelajaran yang tampaknya
menguasai rancangan kursus berdasarkan internet.
Cara Memanfaatkan Komputer Secara Efektif
Dibawah ini ada beberapa saran untuk
memanfaatkan teknologi komputer secara lebih efektif sebagai penunjang
pembelajaran, komputer memberi hasil maksimal jika dapat membantu menciptakan
lingkungan belajar yang ;
1.
Kolaboratif
(pembelajaran yang bersifat sosial)
2.
Iseng-iseng
Menurut
Paul Strassman dalam bukunya The
Squadered Computer (Hal : 124), penelitian telah membuktikan bahwa orang
dapat belajar lebih baik dengan bereksperimen dan meminta bantuan dari sesama
pekerja dari pada jika mereka mengikuti pengajaran berdasarkan komputer,
seperti seminar yang sarat kuliah atau presentase lewat video.
3.
Kaya
Pilihan
Komputer
tidak boleh dianggap sebagai pengajar utama dan satu-satunya sistem penyampaian
dalam pembelajaran tetapi hanya sebagai salah satu komponen dari serangkaian
sumber daya.
4.
Berdasarkan
Aktivitas
Orang
biasanya lebih banyak belajar dari aktivitas dan pengalaman dunia nyata dari
pada yang mereka pelajari dari presentasi (entah disampaikan oleh pemateri atau
komputer).
Tujuan
Pendidikan seharusnya adalah mengubah pikran menjadi sumber air yang terus
mengalir bukan waduk air (John Mason).
5.
Berpusat
Masalah
Dari
pada menggunakan komputer sebagai seluruh informasi serba tahu, buatlah komputer
mengajukan permasalahan yang harus dipecahkan pembelajar. Pengajuan masalah
bukannya pemberian jawaban itulah yang membuat pembelajar terlibat penuh dan
mengajari mereka cara berfikir, cari mencari informasi dan cara mengubah
informasi menjadi pengetahuan yang dapat dipraktikan keterampilan yang berharga
didunia masa kini.
6.
Kreatif
Komputer dapat
dimanfaatkan dengan bijaksana jika tidak hanya memberi informasi, tetapi juga
membantu pembelajaran menciptakan makna, pengetahuan dan nilai mereka sendiri
dari informasi tersebut.
7.
Siklus
Pembelajaran 4 tahap (Persiapan, Penyampaian, Pelatihan, Penampilan hasil.
Membuat Belajar Tetap Manusiawi
Seluruh serangan teknologi di Barat
ditunjukan untuk menghilangkan sifat manusia dilingkungan kerja, mengganti
manusia dengan mesin apabila mungkin. Pembelajaran online dimaksudkan untuk
menghemat banyak uang dan meningkatkan efisiensi pembelajaran dengan manusia
dan penyampaian pembelajaran dan dengan menjadikan mesin bukan dengan
menjadikan mesin bukan hanya sebagai sumber informasi, melainkan sebagai sistem
penyampaiannya juga.
Perhatikan kata pendahulu ASTD untuk
buku Jay Alden, A Trainer, S Guide to
Web-Based Instruction :
Semakin
mudah dengan adanya berbagai media elektronik sehingga dapat mengurangi
keperluan memindahkan berdasarkan interaksi antar manusia yang memakan waktu.
Memang
ada kalanya itu benar, namun sebagai resep menyeluruh itu sangat berbahaya
(menurut Dave Meier) bagaimana mungkin sebuah mesin menjadi pengganti seseorang
teman pelatih atau penasehat.
Dr.
James F Wells menulis buku ilmiah mengenai sejarah peradaban barat berjudul The Story of Sttupidity. Kesimpulan
akhir yang kita dapatkan disini adalah “Bahaya yang kita hadapi adalah
perkembangan teknologi jangka pendek akan terus memperkaya masyarakat tanpa
diimbangi dengan komitmen jangka panjang pada bidang kesenian dan kemanusiaan.
Kita akan mampu berbuat lebih baik sementara kita melupakan alasannya”.
Fokus
kita haruslah pada lingkungan manusia secara menyeluruh disebabkan oleh alasan
yang sederhana yaitu jika kita ngotot mengevaluasi segala sesuatu sederhana
semata-mata berdasarlan kemampuan teknologi, jangka pendek dan nilai
moneternya, kita hanya akan mengundang kematian kekal yang efisien dan mahal.
Karena
kebanggaan kita pada keahlian teknlogi, kita tidak mau mengikuti bahwa mesin
tidak dapat memecahkan permasalahan soal sosial kita atau bahwa komputer
benar-benar mendidik. Hal terpenting yang perlu kita pelajari adalah cara untuk saling bekerjasama demi keuntungan
semua pihak dan tidak ada komputer yang akan dapat mengajari kita caranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar